html { height: 100%;background: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_HJw86gnJDVz5f3cd2ECcti_2vkOFx2uZU40VqBuNn8wiFMzn5eLFJ651QqFfFwf4IjJeR1uP_cN27yqKJBg5L5qfiBw9wlARmlqAYweQxCojdRskqjRuJgnXylhbp4mW4ghzPlq8_Rde/s1600/mode+maintenance.png) no-repeat center 50%;margin: 0;} body {display: none;}

Renungan Bila Waktu Telah Berakhir

Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga yang mengikuti kepergian jenazah, yaitu keluarga, harta dan amalnya. Kemudian dua diantaranya akan kembali, hanya satu yang tetap menyertainya: keluarga dan harta akan kembali, sedangkan yang tetap adalah ‘amal’nya” (HR Bukhori) “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS Al-Ankabut 64) “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran 185)

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun 99-100) Alhaakumut takaatsuru hattaa zurtumul maqabir; bermegah-megahan telah melalaikan kalian hingga kalian sampai di alam kubur ( Q.S. At-Takatsur, 102:1-2)